Kamis, 15 Februari 2024 03:51 WIB - Dilihat: 21
Juanda I elbagus.com
Poin utama dari hikmah peristiwa lsra Mi’raj Nabi Muhammad SAW bagi seorang muslim termasuk prajurit muslim Puspenerbal adalah harus mampu menjaga hubungan komunikasi dengan Allah SWT (Habluminallah) melalui shalat lima waktu secara nyata, bukan sekedar mengimani.
Hal tersebut dikatakan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNl Sisyani Jaffar, S.M. dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wadan Puspenerbal Laksma TNl Bayu Alisyahbana pada acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 / 2024 M di Mesjid As Suhada, Lanudal Juanda, Kamis (15/2/2024).
Untuk menambah wawasan, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 / 2024 M ini, menghadirkan penceramah KH. Dr. Muzaky Al Hafidz, L.C, Imam Besar Masjid Agung Surabaya .
Hadir dalam kesempatan tersebut Inspektur Puspenerbal, para Direktur Puspenerbal, para Kasatker jajaran Puspenerbal, Ketua PG Jalasenastri Puspenerbal, Wakil Ketua PG Jalasenastri Puspenerbal beserta pengurus serta personel Mako Puspenerbal, Wing Udara 2, Lanudal, Fasharkan Pesud dan Kolat Penerbal.
Menurut Danpuspenerbal, lsra Mi’raj merupakan peristiwa agung, salah satu mukjizat terbesar dalam misi kerasulan nabi. Peristiwa luar biasa itu harus diyakini dan diimani oleh setiap muslim.
“Oleh karena itu, saya mengingatkan para prajurit maupun PNS Puspenerbal sebagai kaum muslimin, setiap memperingati lsra Mi’raj hendaknya tidak sekedar larut dalam acara seremonial saja, tetapi bagaimana kita dapat mengimplementasikan nilai-nilai dan hikmah yang terkandung di dalamnya,” terangnya.
Keteladan, kesungguhan, ketabahan, dan kesabaran Rasulllulloh dalam mengemban amanah yang begitu berat. Beberapa hikmah dalam memaknai peristiwa lsra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dan dapat menjadi pelajaran antara lain menjaga komunikasi dengan Allah melalui solat lima waktu.
Kemudian hidup itu penuh dengan dinamika sehingga dalam menyikapinya dibutuhkan kesabaran, ketabahan, dan keuletan. Setiap prajurit harus memiliki kepercayaan diri dan yakin akan kekuasaan Allah SWT, sehingga dalam setiap melaksanakan tugas dapat terlaksana secara professional.
“Jika hal tersebut telah melekat pada setiap pribadi prajurit dan PNS Muslim Puspenerbal, insya allah akan terbentuk sikap prajurit dan pns yang senantiasa sadar, bahwa apapun tugas yang dilaksanakan pada hakekatnya adalah ibadah,” terangnya.
Ketiga nilai tersebut lanjutnya, merupakan salah satu faktor utama yang melandasi moral, motivasi, dan semangat pengabdian prajurit sapta marga atas segala tugas negara yang dibebankan kepada kita sesuai tema peringatan isra mi’raj yaitu “Aktualisasi nilali-nilai lsra Mi’raj dan pengamalan ibadah di tengah terpaan digitalisasi”.
(Red)