Panglong Putra Sembaba

Tak bersyukur Membuat Diriku Menyesal

Sabtu, 23 September 2023 08:28 WIB - Dilihat: 11

IMG-20230923-WA0382

elbagus.com

Matahari mulai tampak sinarnya menyelimuti bumi dengan hangatnya seperti pagi pagi sebelumnya setiap pagi sebelum berangkat sekolah Nazira mandi di kamar mandinya yang besar, tak jarang dia bermain air di setiap waktu mandinya. Air yang deras dari keran itu dinyalakannya untuk sekedar memenuhi bak yang sebelumnya sudah kosong karena airnya telah dicampurnya dengan sabun sehingga berbusa -busa.

“Awwwww seger sekali hura inilah yang aku suka bermain air tanpa henti”ucapnya gembira.

“Aduh Nazira kenapa kamu selaku saja membuang air”keluh ibunya.

“Biar bu aku suka sekali bermain air”jawabnya.

Setiap saat Nadira selalu membuang buang air sehingga melihat perilaku Nazira, Ayah, Ibu serta kakak-kakaknya kerap kali mengingatkan untuk tidak membuang-buang air. 

“Nazira sayang kamu jangan buang -buang air itu mubazir air nya nak kita butuh duit untuk membeli pulsa”ucap ibu menasehati dari dapur.

“Loh emang nya kenapa bu kan aku cuman mandi berendem “jawabnya.

“Iya ibu tau kamu itu mandi tetapi setidaknya kamu itu jangan pernah buang -buang air ya nak itu tandanya kamu tidak pernah bersyukur nak” ucap ibu menasehati anaknya yang bande itu.

“Ih ibu ini kenapa sih kan aku cuman mandi ” jawan Nazira ngegas tak terima.

” Astaghfiruloh nak kamu itu memang tak bersyukur sekali ya semoga ada hikmah yang kamu ambil nanti nya” tiba -tiba ayah menyambung pembicaraan kesal.

” Iya iya ayah,ibu “jawanya merengut.

Setelah kedua orang tuanya menasehati namun,Nazira tetap membandel dan tidak menuruti apa kata orangtuanya dan tetap melakukan pemborosan air.

Suatu hari, saat Nazira terbangun dan menuju kamar mandi, dinyalakannya keran yang mengalirkan air cukup sedikit. Nazira mengeluh dan mandi seadanya.

“Ayah,ibu kenapa air di kamar mandi sedikit sekali kesel deh”ucapnya mengeluh.

“Mungkin air di tempat kita udah mulai mau kering nak”jelas ibunya sedikit.

“Apa kering bu oh tidak”jawabnya kaget

Wajahnya cemberut karena tak bisa bermain air seperti biasanya dia mengeluhkan keadaan ini pada orangtuanya, orangtuanya membenarkan dan mengatakan bahwa daerah tempat mereka tinggal termasuk daerah yang terkena dampak krisis air bersih, tentu saja Nazira belum mengerti keadaan semacam itu.

Saat Nazira melangkahkan kaki berjalan menuju sekolah, dia bertemu dengan seorang anak laki-laki bertubuh kurus kering dan lusuh kucel. Nazira terlihat prihatin dengan anak yang sebaya dengannya itu, dihampirinya anak laki-laki yang sedang mengorek-ngorek tempat makan itu lalu berkata?

“Asalamualaikum hei, kamu ngapain ngorek-ngorek tempat sampah itu?tanya nya.

“Waalaikumsalam wr.wb aku kelaparan, aku belum makan hari ini..”jawan nya.

“Memang Mama kamu nggak masak ya? Oya, nama aku Nazira, kamu siapa?”tanya nya lagi .

“Namaku Rahmad.. Ibu aku lagi sakit-sakitan di rumah… makanya aku harus cari makan sendiri dengan memungut sampah..”jawan nya .

“Loh memang Ibu kamu sakit apa?”tanya Nazira lagi.

“Aku nggak tau apa nama sakitnya, tapi kata mantri di dekat rumahku yang pernah datang ke rumah, katanya Ibu aku sakit karena banyak minum air yang kotor..”jelasnya sedikit.

“Kenapa Ibu kamu minum air yang kotor? Memang nggak ada air yang bersih, Ya?”tanya dia lagi.

“Di daerah aku air bersih susah dicarinya kalaupun ada, harganya juga mahal banget ibu aku nggak mampu kalau harus bayar mahal apalagi tempatnya jauh, jadi mau nggak mau kami minum air tanah seadanya…”jelasnya lagi sambil menangis bersedih.

Nazira melamun bersedih menangis meneteskan air mata yang sedikit mengucer membasahi wajahnya, membayangkan keadaan Rahmad dan Ibunya yang susah mendapatkan air yang cukup bersih untuk sekedar minum. Dia mengingat kebiasaannya setiap hari, membuang-buang air dan memakainya secara berlebihan.

 Teringat olehnya kejadian tadi pagi saat air keran mengalir kecil dan dia mandi seadanya tak terbayangkan jika air di rumahnya akan habis dan dia akan mengalami nasib yang sama dengan Rahmad.

“Nazira, kok kamu malah melamun dan menangis?”tanya Rahmad.

“Enggak, nggak ada apa-apa kok…”jawabnya berbohong.

“Oh, ya sudah aku pergi dulu ya, aku masih harus cari botol-botol yang banyak untuk dijual buat makan dan beli air untuk ibuku”ucapnya berpamitan.

“Oh, iya aku juga mau pergi sekolah dulu nih… Ini ada sedikit uang dan makanan dan air mineral buat kamu, Yuk.. diambil ya aku ikhlas memberi uang ini untuk kamu dan ibumu jangan lupa aku titip salam ya buat ibumu..”jawabnya sembari memberikan sedikit uang kepada Rahmad.

“Alhamdulilah ya allah makasi ya Nazira, kamu baik semoga kebaikan kamu dibalas oleh allah swt senang bisa kenal kamu.. Daaah” ucapnya pamitan.

“Iya, sama-sama Yu… Daaahh..”sahutnya juga.

Mereka berdua pun kemudian berpisah satu sama lain dan sepanjang jalan menuju sekolahnya yang sudah tak jauh lagi, Nazira tersenyum dan berjanji dia tak akan membuang-buang air lagi dan akan berubah menjadi lebih baik lagi yang selalu bersyukur atas apa yang telah allah berikan untuk dia beserta keluarganya.

Tamat.

Sabtu, 23 September 2023

Penulis: putri rahmawati komunitas seperak jurnalis smansa simba

Penerbit : elbagus.com, 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini