Diiduga Serang dan Rusak Mobil Pejuang Batak Bersatu (PBB) Oknum Ormas Dilaporkan ke Polres Pelabuhan Belawan

Selasa, 23 April 2024 08:35 WIB - Dilihat: 32

IMG_20240423_203146

Medan I elbagus.com

Peristiwa Terjadinya Penyerangan anggota Pejuang Batak Bersatu di Medan Deli diduga dilakukan oleh oknum salah satu ormas berinisial LS bersama kelompok nya atas suruhan berinisial AK 

Penyerangan ormas Pejuang Batak bersatu tersebut terjadi saat mendirikan Plang Pejuang Batak bersatu di jalan Aluminium Raya Lingkungan XVII Kelurahan Medan Deli Kota Medan Sumatera Utara. Sabtu (20/04/2024) 

Menurut keterangan warga, Sekelompok Orang tersebut mereka adalah suruhan Mafia tanah inisial Ak Warga negara keturunan Tionghoa yang merasa sebagai pemilik lahan garapan. 

Mereka menduga jika pihak yang mendirikan plang tersebut adalah lawan mereka sehingga mereka menyerang ormas Pejuang Batak bersatu Pada saat mendirikan Plang tersebut. 

Menurut keterangan Warga lainnya juga, yang tidak ingin namanya dipublikasikan menyatakan jika yang menyerang tersebut adalah mereka yang diketahui Suruhan Mafia Tanah inisial Ak yang Dilengkapi Senjata Tajam dan Kelewang. 

“Mereka itu orang suruhan mafia tanah bg si ls inisialnya ketua ranting salah satu Ormas dan mereka disuruh menjaga lahan yang orang abang tanam plang tersebut dengan bayaran 150.000 (seratus lima puluh ribu) perharinya, makanya mereka datang lengkap dengan senjata tajam dan klewang “, jelas warga. 

Masih menurut warga setempat, 

” Mereka kemarin juga pernah ribut disitu bang dan melakukan Aksi Menyerang secara membabi buta kepada Ormas Pemuda Batak Bersatu ( PBB ) karena yang menempati lahan tersebut kami dengar anggota aktif di ormas tersebut. mungkin gara-gara itu mereka menyerang orang abang mereka kira ormas abang adalah ormas itu”. Pungkas seorang warga setempat

Atas Penyerangan tersebut pihak pejuang batak bersatu mengalami kerugian Tiga ( 3 ) unit kendaraan, 1 unit Toyota kijang, 1 unit Suzuki Katana Merah berloreng ormas, dan 1 unit Toyota Calya beserta 1 unit handphone.

Dilain sisi pihak korban atas nama Tomi Tamba sebagai ketua DPD kota medan merasa aneh atas kejadian tersebut dimana dirinya merasa tidak pernah ribut dengan siapapun selama ini baik pribadi dan antar ormas. 

“Saya sama sekali tidak mengetahui apa Penyebab nya.. Mereka serang kami, kami kan menanam plang kami itu ada perempuannya yang ikut untuk mengabadikan Pemasangan plang tersebut tiba-tiba datang sekelompok orang tidak dikenal menyerang kami dan disaat kejadian itu juga salah seorang anggota yang merekam kejadian tersebut di datangi sekelompok diduga anggota mafia tersebut langsung merampas dan merusak HP anggota kita dan bukti Penyerangan terhadap Pejuang Batak bersatu pada saat penaikan plang dan keributan tersebut ada dalam hp itu juga bang”. jelas Tomi. 

Dari kejadian tersebut Ketua Pejuang Batak Bersatu (DPD) Kota Medan Sasron Antomi Tamba membuat pengaduan kepada pihak Reskrim Polres Pelabuhan Belawan dengan Nomor STTLP/211/2024/SPKT/POLRES PEL. BELAWAN/POLDA SUMUT. (Senin, 22.04.2024) Pukul 21.00 Wib. 

Adapun pelaku yang dilaporkan diduga merupakan orang suruhan Mafia Tanah (Ak) yang berinisial LS dan kawan kawannya. 

Terpisah, Ketua Umum Pejuang Batak Bersatu saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya sangat geram dan menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh kelompok mafia tersebut terhadap anggotanya. dirinya juga menyatakan siap menerima tantangan tersebut jika mereka menghalangi pengembangan organisasinya. atas tindakan arogansi yang di lakukan sekelompok orang tersebut dianggap sudah melanggar hukum.

Saya sebagai Ketua Umum Pejuang Batak Bersatu sangat geram atas tindakan tersebut bang dan kita masih menghargai hukum sebagai panglima di negara kita ini makanya kita langsung arahkan anggota untuk lakukan laporan. Namun setelah membuat laporan tidak ada tindakan kita berharap kepolisian jangan menyalahkan kita jika kita langsung perintahkan anggota sekota medan untuk menangkap pelaku tersebut. 

“Kita juga sangat menyayangkan aksi kelompok mafia tanah tersebut kepada anggota, padahal mereka juga orang batak dan mengetahui jika organisasi kita ini adalah sosial kemasyarakatan dan anggota kita hanya mau mendirikan plang saja untuk pengembangan organisasi karena lokasi itu kan cocok tempat kita mendirikan Plank tanahnya masih lembek, jika lahan itu sedang ada masalah seharusnya mereka tegor aja jangan langsung bawa kelewang sesuai keterangan ketua medan kekita”,jelas Martin. 

Martin juga berharap agar Pihak kepolisian menegakkan hukum yang seadil adilnya. Jangan tebang pilih dalam penindakan karena kita dengar juga sudah banyak laporan terkait itu namun pihak kepolisian khususnya polres belawan tidak perduli walaupun sudah dilapor. 

“Saya berharap agar pihak kepolisian khususnya Reskrim Polres Pelabuhan Belawan bertindak tegas dan tangkap orang yang melakukan tindakan kekerasan dan Mafia tanah beserta orang suruhannya, agar mereka mempertanggung jawabkan atas perbuatannya ” , terang Martin kepada awak media.

Sementara itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Selasa (23.04.2024) melalui pesan WhatsAppnya, hingga berita ini ditayangkan tidak ada memberi keterangan dan terkesan bungkam. 

Selanjutnya dikonfirmas Kapolres Labuhan Belawan melalui Pesan WhatsAppnya AKBP Jansen Silaban Selasa (23.04.2024) mengatakan akan Atensi ke Kasat Reskrim. 

“Kami atensi ke sat reskrim ya “, balas Kapolres Singkat. 

Terpisah saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Riffi melalui pesan WhatsApp selulernya Selasa (23.04.2024) menerangkan, akan menindaklanjuti terkait laporan tersebut. 

“Terima kasih akan segera kami tindak lanjuti terkait LP tersebut.” jawab Riffi singkat. 

(RR/elb) 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini